Jenis-jenis Pengedokan Kapal

jenis-jenis-pengedokan

Jenis-jenis Pengedokan Kapal - Pengedokan adalah suatu proses memindahkan kapal dari air/laut ke atas dock dengan bantuan fasilitas dock. Sebelum melakukan proses pengedokan kapal, perlu dilakukan persiapan secara matang dan dilakukan secara berhati-hati.

Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan Syah Bandar menentukan periode-periode pengedokan kapal, yang kesemuanya tergantung dari umum kapal, jenis bahan yang dipakai sebagai badan kapal, dan keadaan/kebutuhan kapal.

Untuk pembahasan lebih lengkap mengenai pengedokan kapal, silahkan baca Docking Kapal: Pembahasan Lengkap Dock Kapal.

Jenis-jenis Pengedokan Kapal

Pengedokan kapal dibagi menjadi 4 jenis yaitu :
  1. Graving Dock/Dry Dock (Dock Kolam)
  2. Floating Dock (Dock Apung)
  3. Slipway Dock (Dock Tarik)
  4. Syncrholift (Dock Angkat)

#1. Graving Dock/Dry Dock (Dock Kolam)

Graving dock yaitu suatu fasilitas pengedokan kapal yang berbentuk menyerupai kolam yang terletak ditepi pantai.
dock-kolam-atau-graving-dock

Bagian-bagian penting dari Graving Dock

  1. Pintu penutup (yang berhubungan dengan perairan pantai)
  2. Pompa-pompa pengering, mesin gulung (cupstand)
  3. Tangga-tangga (untuk naik turun ke dasar dan atas kolam)
  4. Crane (untuk transportasi)

Dimana umumnya dinding-dinding sisi dan belakang terdiri dari bangunan beton bertulang, dasar dari kolam ini terdiri dari beton bertulang yang telah dipancang paku-paku bumi (concrete pile) sedangkan pintu penutupnya terbuat dari pelat baja yang konstruksinya dibuat sedemikian rupa, sehingga pintu tersebut dapat mengapung.

Pintu penutup ini dilengkapi tangki-tangki ballast yang digunakan untuk menenggelamkan dan mengapungkan pada waktu pengoperasiannya serta dilengkapi dengan katup-katup (valves) dan pompa-pompa.

Pada bagian bibir pintu yang bersinggungan dengan bibir kolam (graving dock) diberi packing dari karet untuk memperoleh kekedapan pada waktu air dalam kolam kosong.

Sebelum kapal dimasukkan ke dalam graving dock, maka graving dock diisi dengan air dengan cara membuka katup, setelah permukaan air didalam graving dock sama dengan permukaan air perairan, maka pintu (gate) dibuka atau digeser dan kapal dimasukkan kedalam graving dock.

Kapal diatur setelah dalam kedudukan yang direncanakan, pintu ditutup lagi dan air didalam graving dock kemudian dipompa keluar yang sebelumnya katup pemasukannya ditutup.

Waktu pemompaan (jumping time) tergantung dari jumlah dan kapasitas pompa serta jumlah air yang masuk kedalam graving dock. Setelah graving dock dipompa kering, kekedapan air dari pintu dock tidak sepenuhnya kedap.

Kemungkinan masih masuknya air ke dalam dock dialirkan pada got dan selang beberapa waktu dapat dipompa keluar dengan pompa khusus.

Keuntungan secara umum dari Graving Dock

  1. Aman
  2. Umur pakainya lama
  3. Perawatan cukup rendah
  4. Dapat digunakan untuk pembangunan kapal baru

Kerugian secara umum dari Graving Dock

  1. Biaya pembangunannya cukup besar atau mahal
  2. Waktu pembuatannya cukup lama
  3. Permanen/tidak bisa dipindahkan
  4. Lokasi/tempat amat berpengaruh

#2. Floating Dock (Dock Apung)

Floating dock adalah suatu bangunan konstruksi dilaut yang digunakan untuk pengedokan kapal dengan cara menenggelamkan dan mengapungkan dalam arah vertikal.
dock-apung-atau-floating-dock

Konstruksi floating dock ini umumnya terbuat dari baja dan plat, dimana sumber listrik penyuplainya dapat digolongkan menjadi dua yaitu suplai listrik dari darat atau dari floatingnya sendiri.

Salah satu hal yang paling tampak dari floating dock ini kemampuannya untuk mereparsi pontonya sendiri (self dockijng)

Bagian-bagian utama dari Dock Apung
  1. Pompa pengeluaran
  2. Katup-katup pemasukan
  3. Jangkar dan rantai jangkar
  4. Crane pengangkat

Pompa-pompa dan katup-katup serta pipa-pipa induk, dimana untuk pemompaan ini dapat dikendalikan dari suatu tempat yang disebut control house. Disamping itu, karena dock apung merupakan suatu bangunan yang terapung maka perlu ada peralatan untuk bertambat agar jangan sampai bergeser kedudukannya yang disebabkan oleh arus, ombak, atau angin.

Peralatan untuk bertambat ini jelas dengan jangkar dan rantainya, dimana kadang-kadang digunakan juga bangunan beton atau pipa pancang yang ditempatkan pada dasar perairan sebagai bantuan. Selain itu dock juga diperlengkapi peralatan untuk menarik atau menggeser kapal yang akan dinaikan serta kran-kran yang diperlukan untuk transportasi pada waktu reparasi.

Sebelum dock apung yang dibuat dari plat dan beton bertulang untuk pengedokan kapal yang tak begitu besar dipakai material dock apung dari kayu. Dimana dock apung dari kayu dibuat pada waktu itu karena pemakaian kayu jauh lebih murah dari pada material lainnya.

Pemakaian kayu akan lebih elastic dan baik memakan beban pukulan, tetapi mempunyai beberapa kekurangan diantarannya terpaksa dibangun banyak seksi dock akan sukar mendapatkan kekuatan memanjang dock yang diperlukan.

Oleh karena itu, agar dapat dibuat dock apung yang mempunyai sifat-sifat yang baik maka dibuat dari beton bertulang. Dock apung yang dibuat dari beton bertulang mempunyai beberapa kebaikan diantaranya :
  1. Pemakaian material lebih sedikit sekitar 1/3 dari pemakaian material dock apung dari plat
  2. Harganya kurang lebih dari 25% lebih kecil dibandingkan harga dock dari plat
  3. Tidak akan berkarat dan tidak akan diperlukan pengecatan
  4. Biaya eksploitasi lebih rendah dibandingkan dengan dock apung dari plat (dengan memperhitungkan, lebih rendahnya pemeliharaan, biaya perbaikan dan penggantian)
  5. Kekuatan serta daya tahannya menunjukkan beberapa ketebalan

Berdasarkan penelitian dock apung dari beton bertulang tak membutuhkan perbaikan besar, tidak seperti dock apung dari plat setiap 20 tahun diadakan reparasi besar.

Ciri-ciri yang baik dari Dock Apung dibanding dengan Dock Kolam

  1. Dock apung dapat dipindahkan ke sembarang tempat perairan betapapun jauhnya
  2. Biaya pembuatannya (diukur penjangkaran) 3 - 4 kali lebih murah dibanding dock kolam
  3. Kemampuan dock apung dapat menaikkan kapal dengan kemiringan memanjang dan melintang yang cukup besar
  4. Dock apung dapat menaikkan kapal dengan panjang 15 - 20% daripada panjang dock apungnya sendiri, sedangkan dock kolam tidak bias

Ciri-ciri negatifnya yaitu

  1. Umur pemakaian lebih rendah dibanding dock kolam
  2. Memerlukan perairan yang cukup dalam karena jangan sampai dock apung duduk dilumpur pada saat akan dinaikkan kapal
  3. Memakai tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan dock kolam

#3. Slipway Dock (Dock Tarik)

Dock Tarik (Slipway) yaitu salah satu dari jenis-jenis pengedokan yang umumnya digunakan oleh galangan. Salah satu galangan yang menggunakan dock tarik yaitu PT. Industri Kapal Indonesia. Dock tarik adalah fasilitas pengedokan kapal dengan cara mendudukan kapal diatas kereta yang disebut dengan trolley dan menarik kapal tersebut dari permukaan air dengan bantuan mesin derek dan tali baja melalui suatu rel yang menjorok masuk ke dalam perairan dengan kecondongan tertentu sampai ketepi perairan yang tidak terganggu oleh pasang surut dari air laut.

dock-tarik-atau-slipway-dock

Slipway adalah peralatan di tepi perairan yang digunakan untuk menaikkan kapal yang akan diperbaiki melalui rel dan pertolongan keret serta dengan beberapa penggeserannya. Seperti pada heling, slipway pun tergantung kedudukan kapal terhadap rel. Slipway terbagi menjadi dua yaitu slipway melintang dan slipway memanjang.

Proses pengedokan Slipway

  1. Pengaturan keel block dan side block pada kereta yang mengacu pada docking lines plan.
  2. Membuka pintu slipway dengan cara memompa keluar air yang ada di tangki pintu slipway.
  3. Kapal didorong dengan tugboat menuju pintu slipway, pada kapal tersebut pada bagian kanan dan kiri diberi tali untuk mengarahkan kapal supaya pas pada keel block dan side block yang sudah dibuat.
  4. Setelah itu kapal yang sudah duduk diatas kereta ditarik keata.
  5. Slipway ditutup kembali dan airnya dipompa keluar

#4. Syncrholift (Dock Angkat)

Jenis-jenis pengedokan berikut yaitu Syncrolift adalah cara pengedokan kapal dengan menggunakan lift. Platform dari syncrolift diturunkan dengan pertolongan penghantar dan lift dari beberapa mesin Derek listrik kanan dan kiri.

dock-angkat-atau-syncrholift

Setelah platform mencapai kedudukan yang tertentu, yang sudah barang tentu telah dipersiapkan balok lunas dan balok samping yang diperlukan maka kapal dimasukkan.

Kemudian platform diangkut sampai pada permukaan. Penghantar tetap dari platform itu dapat berupa pipa baja atau beton. Jumlah mesin Derek listrik ini minimum adalah empat, lebih banyak lebih baik.

Untuk mempertinggi efisiensi dari syincrolift ini biasanya digunakan lagi rel penggeser (transfer system) baik arah memanjang atau melintang sehingga dapat memperbaiki beberapa kapal atau membuat kapal baru.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, kita dapat mengenai jenis-jenis pengedokan kapal yang umumnya digunakan pada galangan kapal yaitu:
  1. Graving Dock/Dry Dock (Dock Kolam)
  2. Floating Dock (Dock Apung)
  3. Slipway Dock (Dock Tarik)
  4. Syncrholift (Dock Angkat)

Selain berfungsi untuk menaikkan kapal, Graving dock juga dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan pembangunan kapal baru.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jenis-jenis Pengedokan Kapal"

Post a Comment

Peraturan berkomentar:

1. Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan topik artikel
2. Gunakan tombol "Balas" jika ingin membalas komentar agar komunikasi lebih terstruktur
3. Gunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti
4. Dilarang keras meninggalkan link hidup atau aktif

Terima kasih telah berkunjung

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel