Peralatan Ventilasi Serta Pintu dan Jendela di Kapal

Peralatan ventilasi serta pintu dan jendela harus ada di kapal demi kenyamanan penumpang. Namun yang perlu diperhatikan ada cara pemasangan dan peletakan dari ventilasi, pintu dan jendela. Oleh karena itu, Saya akan memberikan sedikit informasi tentang peralatan ventilasi serta pintu dan jendela di atas kapal.

Peralatan Ventilasi di Kapal

Sifat udara yang terlalu lama tersimpan (berada) didalam suatu ruangan sangat merugikan bahkan dapat mengganggu kesehatan manusia. Hal - hal tersebut dapat disebabkan oleh:
  1. Kadar zat arang yang meningkat
  2. kadar uap air yang meningkat
  3. Serta kadar zat asam yang menurun
Untuk mencegah tersebut maka dilakukan sirkulasi udara di setiap ruangan - ruangan yang ada di kapal seperti ruangan makan, ruang - ruang akomodasi, ruang mesin dan lain sebagainya. Maksud dan tujuan sirkulasi udara melalui sistem ventilasi adalah untuk menjaga agar udara didalam ruangan - ruangan di kapal selalu bersih atau segar, sehingga timbul atmosfer yang dapat dirasakan nyaman oleh manusia.

Selain itu, pengaruh kerusakan bagian - bagian kapal dan pembungkusan muatan kapal yang ditimbulkan oleh karena besarnya kelembapan dapat dibatasi. Sistem ventilasi udara di kapal dibedakan atas 2 jenis, yaitu:

1. Sistem Ventilasi Natural (Natural Air Ventilation)

Pada prinsipnya menggunakan gerakan atau aliran udara, misalnya adanya angin atau aliran udara yang disebabkan oleh gejala naiknya udara karena perbedaan temperatur. Cara ini adalah paling murah karena didasarkan atas gerakan udara yang disebabkan oleh adanya deflaktor udara. Keburukannya pada waktu cuaca buruk tidak dapat bekerja sama sekali. Sebuah deflaktor udara terdiri dari tabung yang permanen dan penutup yang dapat diputar dan dapat pula dilepas, sedangkan tabungnya tetap berada di deck.

Deflaktor udara pada umumnya dipergunakan untuk ventilasi di deck bawah dan di deck antara atau deck antara bawah (Lower Tween Deck) atau deck antara atas (Upper Tween Deck). Jenis deflaktor udara semacam ini terutama digunakan untuk alat pemasukan angin akan tetapi dapat juga dipergunakan untuk mengeluarkan angin apabila diletakkan membelakangi arah datangnya angin.

Apa bila deflaktro udara yang dihubungkan denan ruangan yang berada dibawah deck, maka kepada dari deflaktor tersebut harus memenuhi persyaratan konstruksinya atau tingginya.

Tiang pemuatan (Tiang Mast) yang dipergunakan sebagai deflaktor udara harus dilengkapi dengan penutup yang baik yang dapat digerakan atau dilayani dari bawah. Sebagai pengeluaran angin dapat ditambahi bagian punggungnya dengan membuatkan corong konis, agar angin yang ditiupkan melalui bagian ini akan mendapat percepatan yang lebih besar. Udara panas adalah palka yang dengan sendirinya akan naik ke deflaktor, akan ditiup ke mulut deflaktor dimana angin yang naik juga mendapat percepatan yang besar.

Tiang pemuatan (Mast) umumnya juga dipergunakan sebagai deflaktor pembuangan. Pada bagian atasnya ditutup dengan penutup paying atau penutup jamur yang bentuknya bermacam - macam. Deflaktor itu dibuat sedemikian rupa hingga air dari luar tidak dapat masuk kedalamnya.

Ventilasi dengan deflaktor yang panjang seperti ini harus dapat ditutup yang dapat dilakukan diatas deck. Penutupan ini diperlukan bila terdapat, kebakaran palka atau udara yang gambaran yang jelas, diberikan pemasangan deflaktor pemasukan udara ditempatkan dibagian belakang, sedangkan untuk pengeluaran udara ditempatkan dibagian depan palka.

Syarat - syarat pemasangan deflaktor menurut Konvensi International 1996, deflaktor di posisi 1 dan 2 sampai ruangan dibawah geladak lambung timbul atau geladak bangunan atas tertutup harus dibuat dari baja atau bahan lain yang sejenis, dan dihubungkan ke geladak konstruksi yang kuat. Lubang - lubang deflaktor haruslah diber alat - alat penutup yang kedap dan efisien. Bila alat tersebut tidak dipasang haruslah diletakkan ditempat yang mudah di jangkau, dekat ventilatornya.

Deflaktor diposisi 1 yang tinggi tabungnya 74,5 meter di atas geladak dan diposisi 2 yang tinggi batangnya 2,3 meter di atas geladak, tidak perlu dilengkapi dengan alat penutup. Pada kapal yang memiliki panjang 100 meter, alat penutup harus ditempatkan pada ventilator secara permanen.

2. Sistem Ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation)

Gerakan udara dibantu oleh adanya ventilator atau alat lainnya yang sejenis, yang berputar didalam tabung. Prinsipnya sama dengan ventilasi biasa, hanya saja pada deflaktor - deflaktornya dilengkapi dengan alat - alat mekanis (kipas) yang digerakan dengan listrik yang biasa disebut dengan "Ventilator". Ventilator dibagi atas 2 macam, yakni:
  1. Ventilator dengan baling - baling biasa
  2. Ventilator dengan baling - baling sentrifugal
Diatas kapal penumpang dan kapal barang yang modern, ventilation didalam kamar - kamar dipergunakan "Air Condition". Udara didalam kamar - kamar dihisap keluar, dikeringkan lalu diatur pada suhu yang diinginkan dan ditiupkan kembali ke kamar - kamar dengan apa yang disebut "Louvers". Udara juga dapat dialirkan melalui pipa - pipa udara yang berbentuk persegi empat (Duct) yang mempunyai cabang - cabang yang sempit.

Pada sistem air conditioned ini maka suhu dalam kamar dapat diatur menurut kehendak yang sesuai dengan badan kita hingga terasa nyaman, saluran udara biasa dipasang pada plafon kamar dan lain - lain dan akhirnya disatukan untuk diisap (dimasukan) udaranya dengan ventilator.

Sebab - sebab utama yang mengakibatkan kerusakan pada muatan dan bagian - bagian kapal ialah kelembaban udara. Kerusakan - kerusakan ini dapat dihindarkan dengan membuat agar kelembaban relatif tidak terlalu tinggi. Pada kelembaban relatif ± 30%, tidak akan terjadi kerusakan - kerusakan tersebut, disamping itu ternyata bahwa udara lembab yang tidak bergerak menimbulkan uap air dan jamur. Oleh karena itu, di dalam palka maka lewat dinding sekat muka dan belakang dibuatkan deflaktor udara yang disambungkan ke pipa - pipa udara yang mendatar diruang bawah, palka deck antara bawah atau atas.

Supaya setiap pojok - pojok palka mendapatkan ventilasi yang sempurna, maka dibuat kipas (Deflaktor) pemasukan udara lebih kaut dibandingkan pengeluaran udara, dengan demikian di dalam palka terdapat tekanan yang lebih hingga udara luar itu tidak akan masuk lewat tutup - tutup palka bawah palka deck antara bawah atau atas. Aliran udara diatas permukaan muatan mengarah ke pipa - pipa atau deflaktor pembuangan. Dengan klep - klep maka aliran udara dapat diatur.


Pintu - Pintu Kedap Air dan Jendela (Windows and Watertight Doors)

Semua jenis pintu dan jendela di atas kapal berbeda - beda bentuk dan fungsinya. Bentuk jendela dan pintu tergantung dimana jendela dan pintu itu diletakan.

1. Jendela

Peralatan Ventilasi Serta Pintu dan Jendela di Kapal, jendela kapal
Contoh jendela kapal, sumber google.com
Jendela dikapal berfungsi sebagai penerangan alam bila jendelanya tetap dan dapat juga berfungsi sebagai ventilasi alam jika jendela tersebut dapat dibuka tutup. Jendela - jendela yang ada dikapal pada umumnya dibedakan atas:
  • Berbentuk bulat (Side Scuttle) adalah suatu jendela bulat yang berengsel dengan kaca tebal, dipasang pada dinding sekat rumah - rumah geladak, disamping sekat bangunan atas geladak, dan juga dipasang pada kulit lambung kapal.
  • Berbentuk segi empat dipasang pada sekat bangunan atas geladak, publik room, ruangan VIP, dan terkadang juga dipasang pada lorong - lorong kapal.
Bahan utnuk membuat jendela kebanyakan dari kuningan, besi atau baja tuang. Konstruksi jendela bulat (Side Scuttle) di bagi atas tiga jenis yaitu:
  • Jendela dengan bingkai berengsel dimana pada sisi luar memiliki penutup dari logam (metal) atau deadlight dan sebelah dalam terpasang deadlight kedap air. Untuk jenis ini dipasang pada geladak penumpang terbawah dimana pemasang side scuttle ini jaraknya minimum 152 mm diukur dari garis sarat air penuh (Load Waterline) sampai tepi penutup jendela sebelah bawah.
  • Sama dengan tipe pertama tetapi tidak memiliki penutup luar. Jendela jenis ini biasanya dipasang pada kulit luar kapal dan sekat samping bangunan atas geladak. Bingkai kaca dan deadlight dengan engsel, sektrup dan mur cincinnya.
  • Hanya jendela bulat kaca yang berengsel.
Penutup sebelah luar dan dalam umumnya dibuat dari besi tuang dan bingkainya kaca dibuat dari besi tuang yang digalvanisir atau kuningan. Diameter dari bingkai kaca ini 23 cm; 25,5 cm; 30,5 cm.

2. Pintu

Peralatan Ventilasi Serta Pintu dan Jendela di Kapal, pintu kapal
Contoh pintu kapal, sumber google.com
 Pintu - pintu di kapal dibagi menjadi beberapa jenis, yakni:
  1. Pintu kedap air (Watertight Door)
  2. Pintu kedap cuaca (Weathertight Door)
  3. Pintu kedap gas (Gasestight Door)
  4. Pintu tidak kedap air.
Kebanyakan pintu tersebut berengsel dua atau satu pegangan untuk membuka dan mengunci. Setiap pintu mempunyai packing karena sekelilingnya dan bila pintu tertutup daun pintunya akan rapat betul pada sekat dengan bantuan baji jepit (Wedge Clamp).


1. Pintu Kedap Air (Watertight Door)

Dibutuhkan untuk jalan crew atau untuk bongkar muatan. Sifat pintu ini saat kapal berlayar dapat dibuka atau ditutup berbeda dengan tutup palka dimana dalam pelayaran tetap tertutup dengan kecap. Jenis - jenis pintu kedap air yaitu:
  • Pintu metal kedap air berengsel yang dipasang pada semua bagian luar rumah geladak pada geladak cuaca. Dilengkapi dengan gasket karet dan hand operated dog yang dapat digerakan pada kedua sisi pintu.
  • Watertight bulkhead acces adalah pintu kedap air berengsel yang dipasang pada sekat pemisah di bawah geladak sekat kapal. Juga dapat dipakai pada kedap air bergeser (Watertight Sliding Doors) berupa pintu yang menuju terowongan poros di kamar mesin.
  • Side port acces, store and fueling door yang dipakai untuk jalan menuju ruang muat, tempat bahan bakar, ruang ABK.
  • Side port cargo door adalah pintu muat yang dipasang di buritan kapal tipe ro - ro dan diletakkan di centerline atau di luar centerline dan melewati flat transom buritan. Pintu buritan yang berengsel pada geladak perlu di amankan pada sekitar lubang pintu pada kedap air dengan menggunakan gasket karet atau neoprene, pintu ini juga bekerja sebagai rampdoor.

2. Pintu Kedap Cuaca (Weathertight Door)

Terbuat dari kayu dipasang pada bukaan rumah geladak yang terbuka dimana pintu kedap air tidak dianjurkan. Dilengkapi dengan penerangan yang tetap pada pintu yang arah membukannya keluar ruangan dan jenis pintunya berengsel. Untuk pintu jenis geser membukanya ke arah sisi dalam ruangan untuk melindungi ruangan dari cuaca.

Terdapat juga pintu kedap cuaca yang menggunakan bahan baja atau aluminium atau stainless steel hanya saja pintu ini tidak mempertimbangkan penampilan pintu dan memiliki persyaratan yang sama dengan pintu dari kayu namun berat pintu lebih ringan bila dibandingkan dengan baja kedap air.


3. Pintu Kedap Gas (Gasestight Door)

Dipasang pada sekat ruangan dimana ruangan tersebut berisi gas beracun atau gas yang tidak enak baunya dengan tipe berengsel.


4. Pintu Tidak Kedap Air

Terbuat dari baja atau bronze yang dipasang pada ruang akomodasi seperti ruang tidur, toilet, dan lain sebagainnnya. Dengan perlindungan terhadap kebakaran. Penggunaan sambungan pintu - pintu dilarang memakai kayu. Pintu yang terbuat dari plat baja yang ringan harus diisolasi khusus untuk meredam suara, mencegah gemuruh dan harus tahan api.  Pintu baja tidak kedap air dipasang pada jalan masuk menuju tempat kerja dan daerah kerja.


Gambar: Sumber Google.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Responses to "Peralatan Ventilasi Serta Pintu dan Jendela di Kapal"

  1. Jendelanya mirip kapal tetanic mas..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas, karena pada umumnya jendela kapal semua sama. Ada berbentuk bulat dan ada yang berbentuk segi empat.

      Delete

Peraturan berkomentar:

1. Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan topik artikel
2. Gunakan tombol "Balas" jika ingin membalas komentar agar komunikasi lebih terstruktur
3. Gunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti
4. Dilarang keras meninggalkan link hidup atau aktif

Terima kasih telah berkunjung

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel