Proses Pembangunan Kapal
Suatu industri yang menghasilkan produk - produk seperti kapal (Ship), struktur bangunan lepas pantai (Offshore Structures), bangunan apung (Floating plants) untuk pemesan atau pemilik secara pribadi, perusahaan, pemerintah, dan lain - lain disebut industri pembangunan kapal (Shipbuilding).
Menurut Storch (1995) dan Watson (2002), secara umum tahapan pembangunan kapal sangat bervariasi, bergantung keinginan pemesan, namun secara umum tahapan dibagi menjadi 6 poin, yaitu:
1. Pengembangan Keinginan Pemesan (Development of owner requirements), yaitu memformulasikan atau mendefenisikan produk sesuai dengan keinginan pemesan. Contohnya mengenai jenis kapal, barang akan diangkut, rute kapal, dan lain - lain
2. Desain Konsep atau Prarancangan (Preliminary/Concept design), yaitu mendefenisikan karakter dasar kapal, yang dilakukan oleh internal staf pemilik, konsultan desain yang ditunjuk owner atau beberapa staf galangan. Umumnya di Amerika Serikat (tetapi tidak semuanya) menggunakan jasa konsultan desain untuk pengerjaan prarancangan produk. Hasil dari tahapan ini adalah mendefenisikan gambaran umum kapal, mencakup dimensi, bentuk lambung, rencana umum, ketenagaan, tata letak kamar mesin, kapasitas muat, peralatan angkat, kapasitas bobot mati (bahan bakar minyak, air, kru dan bawaan), struktur, perpipaan, kelistrikan, permesinan dan ventilasi. Hasil dari tahapan ini berisi detail informasi yang dibutuhkan dalam melakukan penawaran dan penandatangan kontrak.
3. Desain Kontrak (Contract design), yaitu berisi tentang informasi yang harus detail yang memperlihatkan etimasi biaya dan waktu pembangunan sebuah kapal dibuat oleh galangan. Pada tahapan ini dapat dilakukan oleh staf pemilik, konsultan desain, atau staf galangan. Apabila informasi yang dibutuhkan dalam desain kontrak telah rampung maka dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
4. Penawaran atau Penandatanganan kontrak (Bidding/Contracting), yaitu proses negosiasi sebagai dasar untuk melakukan kesepakatan. Dimana pada tahapan ini menyertakan rancangan kontrak dan spesifikasi teknis. Biasanya proses ini sangat lama dan rumit karena secara umum membahas banyak faktor seperti biaya, tanggal penyerahan dan standar - standar yang akan digunakan serta persyaratan - persyaratan performa kapal. Jika tahapan ini gagal, maka kembali lagi ke tahapan sebelumnya dan bernegosiasi kembali. Namun jika tahapan ini sukses maka lanjut ke tahap selanjutnya.
5. Perencanaan dan Desain Detail (Detail design and planning), yaitu meliputi pengadaan jutaan ton bahan baku dan komponen, fabrikasi jutaan bagian dari bahan baku, dan perakitan jutaan bagian komponen. Menentukan komponen, bagian, perakitan dan sistem apa yang dibutuhkan dalam pembangunan merupakan pertanyaan pertama dakan tahap ini. Dimana dan bagaimana fasilitas yang akan digunakan, termasuk menentukan lokasi galangan serta teknik dan peralatan yang akan digunakan serta menentukan urutan operasi mencakup pembelian dan perakitan serta informasi waktu yang dibutuhkan dalam proses desain, perencanaan. Dan bagaimana keterkaitan antara utilisasi galangan dan tenaga kerja harus tergambarkan dalam penjadwalan.
6. Fabrikasi dan Perakitan (Construction) merupakan pengejakan atau merakit kapal secara ril. Yang terdiri dari 4 level atau tingkatan manufkatur. Pertama adalah manufaktur komponen atau bagian yang biasa disebut fabrikasi yang menghasilkan komponen - komponen dari bahan baku (seperti pelat, baja, pipa, kabel, profil dan lain - lain). Kedua adalah penggabungan atau penyambungan bagian atau komponen untuk membentuk unit - unit atau sub-assembly. Ketiga adalah bagian - bagian kecil disatukan, membentuk blok lambung. Blok lambung umumnya merupakan seksi yang sangat besar dari pembangunan sebuah kapal yang akan dibawah ke landasan pembangunan. Keempat Erection atau penegakan blok merupakan level paling akhir, mencakup penyambungan dan peletakan blok di landasan pembangunan (seperti landasan peluncuran, dok kolam atau dok kering).
Sumber gambar:
Contoh gambar Pembangunan Kapal |
1. Pengembangan Keinginan Pemesan (Development of owner requirements), yaitu memformulasikan atau mendefenisikan produk sesuai dengan keinginan pemesan. Contohnya mengenai jenis kapal, barang akan diangkut, rute kapal, dan lain - lain
2. Desain Konsep atau Prarancangan (Preliminary/Concept design), yaitu mendefenisikan karakter dasar kapal, yang dilakukan oleh internal staf pemilik, konsultan desain yang ditunjuk owner atau beberapa staf galangan. Umumnya di Amerika Serikat (tetapi tidak semuanya) menggunakan jasa konsultan desain untuk pengerjaan prarancangan produk. Hasil dari tahapan ini adalah mendefenisikan gambaran umum kapal, mencakup dimensi, bentuk lambung, rencana umum, ketenagaan, tata letak kamar mesin, kapasitas muat, peralatan angkat, kapasitas bobot mati (bahan bakar minyak, air, kru dan bawaan), struktur, perpipaan, kelistrikan, permesinan dan ventilasi. Hasil dari tahapan ini berisi detail informasi yang dibutuhkan dalam melakukan penawaran dan penandatangan kontrak.
3. Desain Kontrak (Contract design), yaitu berisi tentang informasi yang harus detail yang memperlihatkan etimasi biaya dan waktu pembangunan sebuah kapal dibuat oleh galangan. Pada tahapan ini dapat dilakukan oleh staf pemilik, konsultan desain, atau staf galangan. Apabila informasi yang dibutuhkan dalam desain kontrak telah rampung maka dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
4. Penawaran atau Penandatanganan kontrak (Bidding/Contracting), yaitu proses negosiasi sebagai dasar untuk melakukan kesepakatan. Dimana pada tahapan ini menyertakan rancangan kontrak dan spesifikasi teknis. Biasanya proses ini sangat lama dan rumit karena secara umum membahas banyak faktor seperti biaya, tanggal penyerahan dan standar - standar yang akan digunakan serta persyaratan - persyaratan performa kapal. Jika tahapan ini gagal, maka kembali lagi ke tahapan sebelumnya dan bernegosiasi kembali. Namun jika tahapan ini sukses maka lanjut ke tahap selanjutnya.
5. Perencanaan dan Desain Detail (Detail design and planning), yaitu meliputi pengadaan jutaan ton bahan baku dan komponen, fabrikasi jutaan bagian dari bahan baku, dan perakitan jutaan bagian komponen. Menentukan komponen, bagian, perakitan dan sistem apa yang dibutuhkan dalam pembangunan merupakan pertanyaan pertama dakan tahap ini. Dimana dan bagaimana fasilitas yang akan digunakan, termasuk menentukan lokasi galangan serta teknik dan peralatan yang akan digunakan serta menentukan urutan operasi mencakup pembelian dan perakitan serta informasi waktu yang dibutuhkan dalam proses desain, perencanaan. Dan bagaimana keterkaitan antara utilisasi galangan dan tenaga kerja harus tergambarkan dalam penjadwalan.
6. Fabrikasi dan Perakitan (Construction) merupakan pengejakan atau merakit kapal secara ril. Yang terdiri dari 4 level atau tingkatan manufkatur. Pertama adalah manufaktur komponen atau bagian yang biasa disebut fabrikasi yang menghasilkan komponen - komponen dari bahan baku (seperti pelat, baja, pipa, kabel, profil dan lain - lain). Kedua adalah penggabungan atau penyambungan bagian atau komponen untuk membentuk unit - unit atau sub-assembly. Ketiga adalah bagian - bagian kecil disatukan, membentuk blok lambung. Blok lambung umumnya merupakan seksi yang sangat besar dari pembangunan sebuah kapal yang akan dibawah ke landasan pembangunan. Keempat Erection atau penegakan blok merupakan level paling akhir, mencakup penyambungan dan peletakan blok di landasan pembangunan (seperti landasan peluncuran, dok kolam atau dok kering).
Sumber gambar:
- https://himatekla.files.wordpress.com/2010/03/ro0esi4b.jpg
0 Response to "Proses Pembangunan Kapal"
Post a Comment
Peraturan berkomentar:
1. Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan topik artikel
2. Gunakan tombol "Balas" jika ingin membalas komentar agar komunikasi lebih terstruktur
3. Gunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti
4. Dilarang keras meninggalkan link hidup atau aktif
Terima kasih telah berkunjung