Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran di Kapal
Kebakaran terjadi di atas kapal merupakan kelalaian manusia, karena tidak menaati prosuder kerja yang telah ditetapkan dan tidak melakukan pencegahan kebakaran. Terjadinya api di kapal karena diakibatkan adanya unsur-unsur bahan bakar, panas, dan oksigen (segitiga api).
Menurut National Fire Protection Association (NFPA), ada beberapa klasifikasi kebakaran, antara lain sebagai berikut:
1. Kelas A (Bahan Padat)
Contoh bahan padat yang terbakar yaitu :
Contoh bahan cair dan gas yang terbakar yaitu:
Contoh bahan listrik yang mudah terbakar di atas kapal yaitu:
Contoh bahan logam yang terbakar yaitu:
Dengan mengetahui jenis api kebakaran maka dapat dipilih media pemadamnya. Kesalahan dalam memilih media pemadam dapat lebih membahayakan. Oleh karena itu, media pemadam kebakaran terbagi menjadi 4 yaitu:
1. Busa (Foam)
Jenis pemadam busa (foam) digunakan terutama untuk memadamkan kebakaran kelas A, dan dapat juga digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B dan D. Cara pemadaman dengan menggunakan media busa yaitu:
Jenis pemadam tepung kimia (dry chemical) digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A, dan dapat juga digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C. Cara pemadaman kebakaran dengan menggunakan media pemadam dari tepung kimia yaitu:
Pemadam karbon dioksida (CO2), digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas C, dan dapat juga digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A dan B. Cara pemadaman dengan menggunakan karbon dioksida yaitu:
Proses pemadaman api dengan menggunakan air yaitu:
Segitiga Api, sumber google.com |
1. Kelas A (Bahan Padat)
Contoh bahan padat yang terbakar yaitu :
- Kayu
- Kertas
- Plastik
- Tekstil
- Karet
Contoh bahan cair dan gas yang terbakar yaitu:
- Bensin
- Solar
- Minyak tanah
- Minyak pelumas
- Asetilin
- LPG
Contoh bahan listrik yang mudah terbakar di atas kapal yaitu:
- Peralatan navigasi
- Instalasi listrik kapal
- Generator pembangkit listrik
- Motor listrik
Contoh bahan logam yang terbakar yaitu:
- Besi
- Baja
- Aluminium
- Kuningan
- Tembaga
- Api kelas A adalah api yang berasal dari bahan yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, tekstil dan sebagainya
- Api kelas B adalah sumber api berasal dari bahan minyak, solar, bensin dan sebagainya
- Api kelas C adalah api yang berasal dari arus listrik (Korsleting)
- Api kelas D adalah api yang berasal dari logam seperti titanium, sadrium dan sebagainya
Dengan mengetahui jenis api kebakaran maka dapat dipilih media pemadamnya. Kesalahan dalam memilih media pemadam dapat lebih membahayakan. Oleh karena itu, media pemadam kebakaran terbagi menjadi 4 yaitu:
1. Busa (Foam)
Alat pemadam kebakaran Tabung busa, sumber google.com |
- Ambil tabung pemadam busa dari tempatnya
- Lepaskan selang dan nozzle dari jepitnya
- Balik tabung terbsebut sam mengarahkan nozzle ke api
- Semprotkan pemadam busa ke arah sumber api
Alat pemadam kebakaran Tebung kimia, sumber google.com |
- Ambil tabung pemadam dry chemical powder dari tempatnya
- Bawa ke lokasi kebakaran
- Lepaskan selang dan nozzle dari jepitannya
- Putuskan lead seal (loces)
- Cabut split pen (pen penahan)
- Pegang nozzle dengan tangan kiri ke arah atas
- Tekan katup dengan menggunakan tangan kanan
- Semprotkan nozzle ke arah api
Alat pemadam kebakaran Karbon dioksida, sumber google.com |
- Ambil tabung pemadam dari tempatnya
- Bawa ke lokasi kebakaran
- Lepaskan selang dan nozzle dari penjepitnya
- Putuskan lead seal (loces)
- Pegang nozzle dengan menggunakan tangan kiri ke arah atas
- Tekan katup dengan tangan kanan
- Semprotkan nozzle pemadam CO2 ke sumber api
Proses pemadaman api dengan menggunakan air yaitu:
- Ambil selang pemadam dari box penyimpan selang
- Memasang selang pemadam ke hidrant dan pasang nozzle penyemprot air
- Menghidupkan pompa pemadam
- Arahkan penyemprot air ke tempat kebakaran
0 Response to "Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran di Kapal"
Post a Comment
Peraturan berkomentar:
1. Silahkan berikan komentar anda sesuai dengan topik artikel
2. Gunakan tombol "Balas" jika ingin membalas komentar agar komunikasi lebih terstruktur
3. Gunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti
4. Dilarang keras meninggalkan link hidup atau aktif
Terima kasih telah berkunjung